Apakah perang dagang Trump sanggup menahan indeks S&P 500?
Menurut Business Insider, pasar saham AS alami lonjakan pesat menyusul kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden AS, nilainya mencapai titik tertinggi terbaru sepanjang masa. Apakah ini merupakan isyarat bahwa investor bisa mengandalkan reli yang stabil?
Akan tetapi, terlepas dari kemenangan Trump yang mampu menciptakan peluang bullish bagi pasar saham, para ahli menyarankan agar para investor selalu waspada. Memang benar bahwa Wall Street semakin rentan terhadap risiko lainnya, terutama adanya ancaman penerapan tarif impor yang tinggi hingga eskalasi perang dagang dengan Tiongkok.
John Higgins, Kepala Ekonom Pasar di Capital Economics, meyakini bahwa risiko paling besar bagi indeks S&P 500 berasal dari kebijakan Tiongkok saat ini. Terutama para analis sangat khawatir terkait bagaimana otoritas Tiongkok akan menanggapi konflik perdagangan dengan Trump lagi.
Selama menjalani kampanye, Trump mengusulkan penerapan tarif sebesar 60% untuk semua barang yang diimpor dari Tiongkok dan tarif sebesar 10% untuk semua impor lainnya. Apabila tarif sebesar 60% untuk barang-barang dari Tiongkok benar-benar diterapkan, Tiongkok tentu tidak akan tinggal diam dan diprediksi akan melakukan tindakan balasan yang agresif. Hal ini bisa berdampak jelek pada perusahaan-perusahaan besar Amerika seperti Apple dan Tesla yang memproduksi dan menjual produk mereka di Tiongkok. Walaupun demikian, Higgins menganggap skenario ini tidak mungkin terjadi, karena memperparah perang dagang juga dapat merugikan ekonomi Tiongkok yang sedang menghadapi tantangan. Tindakan pembalasan akan merusak citra Tiongkok sebagai negara adikuasa yang bertanggung jawab, sehingga Beijing tidak akan mengambil langkah-langkah sedemikian rupa, Higgins menjelaskan.
Sebaliknya, Beijing sepertinya akan mengadopsi tindakan pembalasan yang lebih bernuansa, seperti membatasi pasokan logam tanah jarang dan chip semikonduktor generasi lama, Higgins menambahkan. Pendekatan seperti ini akan membantu Tiongkok untuk dapat menyelamatkan harga diri mereka sambil memberikan balasan yang adil terhadap tarif Trump versi kedua.